Mengenal Inosentius Samsul: 35 Tahun di DPR Hingga Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi


Inosentius Samsul calon hakim Mahkamah Konstitusi

Profil Inosentius Samsul, Calon Hakim Mahkamah Konstitusi dari DPR

Nama Inosentius Samsul tengah menjadi perhatian publik setelah resmi disetujui Komisi III DPR RI sebagai calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) usulan DPR. Ia akan menggantikan Arief Hidayat, hakim konstitusi yang akan memasuki masa pensiun pada Februari 2026.
Proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap dirinya digelar di ruang rapat Komisi III DPR RI pada Rabu, 20 Agustus 2025. Dari hasil rapat pleno, Komisi III DPR sepakat mengusulkan Inosentius Samsul sebagai calon tunggal hakim MK dari DPR.
Keputusan tersebut akan segera dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan secara resmi. Dukungan penuh anggota Komisi III menunjukkan bahwa sosok Inosentius dinilai layak mengemban amanah baru sebagai penjaga konstitusi.

Visi dan Misi Inosentius Samsul

Dalam penyampaiannya di hadapan anggota DPR, Inosentius menegaskan bahwa dirinya ingin memastikan Mahkamah Konstitusi tetap berdiri sebagai lembaga peradilan yang merdeka, akuntabel, dan terpercaya.
Menurutnya, “merdeka” yang dimaksud adalah bebas dari intervensi atau pengaruh kelompok tertentu. MK, kata dia, harus menjadi benteng terakhir penegakan hukum yang tidak bisa ditekan oleh kekuasaan manapun.
Selain itu, ia juga menyoroti persepsi publik terhadap produk legislasi DPR yang kerap dianggap lemah kualitasnya. Sebagai orang yang puluhan tahun berada di balik proses legislasi, ia menilai penting untuk meluruskan pandangan itu. DPR, menurutnya, selalu berupaya melahirkan undang-undang yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Harapan saya, MK dapat memberikan putusan yang bukan hanya konstitusional, tetapi juga logis, rasional, memiliki penalaran hukum yang kuat, dan pada akhirnya menghadirkan rasa keadilan bagi rakyat,” ucap Inosentius.

Latar Belakang dan Pendidikan

Inosentius Samsul lahir di Pembe, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 10 Juli 1965. Masa kecil hingga remajanya dihabiskan di tanah kelahiran dengan menempuh pendidikan SD hingga SMA di NTT.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada tahun 1989.
Tidak berhenti di situ, ia kemudian mengambil studi Magister Hukum (M.Hum.) di Universitas Tarumanegara Jakarta dan lulus pada 1997. Selanjutnya, pada tahun 2003, ia berhasil menuntaskan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Indonesia (UI).
Dengan latar pendidikan hukum yang komprehensif, Inosentius semakin mantap meniti kariernya di bidang hukum, khususnya di lingkungan parlemen.

Karier di DPR RI

Nama Inosentius Samsul lekat dengan Sekretariat Jenderal DPR RI. Kariernya dimulai pada tahun 1990 sebagai Staf Penata Muda. Sejak saat itu, ia mengabdikan hampir seluruh perjalanan profesionalnya di lembaga legislatif tersebut.

  • 1990–1995: Staf Setjen DPR RI
  • 1995–2015: Peneliti Bidang Hukum DPR RI
  • 2015–2020: Kepala Pusat Perancangan Undang-Undang, Badan Keahlian DPR RI
  • 2020–sekarang: Kepala Badan Keahlian DPR RI
Selama lebih dari 35 tahun, ia terlibat langsung dalam berbagai proses penyusunan, pembahasan, hingga pengesahan undang-undang penting. Beberapa produk legislasi yang pernah disentuhnya antara lain:
  • Revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)
  • Revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi
  • Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja

Sebagai Kepala Badan Keahlian DPR, ia memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kerja legislasi DPR agar berjalan sesuai konstitusi.

Jabatan di Perusahaan BUMN

Selain aktif di DPR, Inosentius Samsul juga dipercaya memegang jabatan di dunia korporasi. Ia tercatat sebagai Komisaris Utama PT Semen Baturaja Tbk, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2025.

Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2023. Penunjukan ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap kapasitas dan integritasnya dalam memimpin perusahaan BUMN strategis.

Karya Ilmiah dan Dunia Akademik

Selain birokrasi, Inosentius juga aktif dalam dunia akademik. Ia pernah mengajar sejumlah mata kuliah di berbagai perguruan tinggi, antara lain:

  • Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI)
  • Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
  • Program Pascasarjana Universitas Pancasila
  • Universitas Mahendradatta Bali
Ia juga menulis dan berkontribusi dalam berbagai karya ilmiah, di antaranya:
  • Politik Hukum: Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
  • Analisis Yuridis Proteksi terhadap Orang Asli Papua di Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam
  • Penyelesaian Sengketa Dokter dan Pasien sebagai Konsumen Jasa Kesehatan Melalui Lembaga Mediasi
Karya-karya ini menunjukkan konsistensinya dalam bidang hukum, terutama terkait isu agraria, sumber daya alam, perlindungan konsumen, hingga hak-hak masyarakat adat.

Tugas Hakim Mahkamah Konstitusi

Jika resmi dilantik sebagai hakim MK, Inosentius Samsul akan memikul tanggung jawab besar sebagaimana diatur dalam Pasal 24C UUD 1945. Tugas dan kewenangan MK antara lain:

  1. Menguji undang-undang terhadap UUD 1945.
  2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang diberikan oleh UUD.
  3. Memutus pembubaran partai politik.
  4. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
  5. Memberikan putusan atas pendapat DPR terkait dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden.

Hakim MK juga dituntut menjaga integritas, independensi, serta memastikan keadilan substantif bagi rakyat Indonesia.

Harapan Publik terhadap Inosentius Samsul

Dengan pengalaman panjang di DPR, publik berharap Inosentius mampu membawa perspektif baru dalam menjaga marwah MK. Kehadirannya diharapkan bisa menguatkan independensi peradilan konstitusi sekaligus menjembatani persepsi publik terhadap kualitas produk hukum DPR.

Ke depan, tantangan yang dihadapi MK tidaklah ringan. Sengketa hasil pemilu, judicial review undang-undang strategis, hingga isu-isu hak konstitusional masyarakat akan terus menguji integritas para hakimnya.

Inosentius Samsul pun telah menegaskan komitmennya: menjadikan Mahkamah Konstitusi lembaga yang terpercaya, transparan, dan berpihak pada keadilan rakyat.

Perjalanan panjang Dr. Inosentius Samsul, S.H., M.Hum. dari Manggarai, NTT, hingga dipercaya menjadi hakim Mahkamah Konstitusi merupakan kisah pengabdian yang konsisten di bidang hukum dan parlemen.

Dengan rekam jejak akademik, birokrasi, dan pengalaman legislasi lebih dari tiga dekade, ia kini siap mengemban tugas baru menjaga konstitusi negara.

Apakah kehadirannya mampu memperkuat independensi MK dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk hukum nasional? Waktu yang akan menjawabnya. Namun satu hal pasti, publik menaruh harapan besar pada sosok Inosentius Samsul sebagai penjaga konstitusi berikutnya.

Komentar

  1. Selamat atas terpilihnya anda sebagai salah satu anggota hakim MK

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permata Tersembunyi di Manggarai Barat: Menjelajahi Air Terjun Cunca Polo

Pink Beach NTT Dinobatkan Sebagai Pantai Terindah di Dunia 2025

Pantai Mberenang: Permata Tersembunyi di Jalur Wisata Labuan Bajo – Wae Rebo

Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80: Simbol Perlawanan, Kritik Sosial, dan Polemik Nasionalisme