Alexsandro Alvino: Remaja Pekanbaru yang Bobol Sistem NASA dan Raih Penghargaan Internasional
![]() |
Foto : Dokumen Pribadi/Alexsandro Alvino |
Dari Pekanbaru Menuju Panggung Dunia
Di tengah kemajuan teknologi yang serba cepat, nama Alexsandro Alvino mencuat sebagai salah satu talenta muda Indonesia yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Siswa kelas 12 SMA Metta Maitreya, Pekanbaru, Riau, ini sukses menemukan tiga celah keamanan (P4 Priority) di sistem NASA melalui program resmi Vulnerability Disclosure Program (VDP).
Keberhasilannya membuat Alex menjadi orang Indonesia pertama yang masuk dalam daftar penghargaan NASA untuk kategori tersebut. Tidak sekadar pengakuan, prestasi ini juga membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level global.
Awal Perjalanan: Larangan Game Jadi Titik Balik
Siapa sangka, langkah Alex di dunia keamanan siber dimulai dari larangan sederhana: tidak boleh bermain game. Alih-alih menghabiskan waktu bermain, ia memutuskan mempelajari coding secara otodidak.
Ketekunan ini membuatnya mulai tertarik dengan cybersecurity, terutama bagaimana sebuah sistem bisa dibuat aman atau justru dieksploitasi. Dalam kurang dari setahun (11 bulan), Alex sudah aktif mengikuti berbagai bug bounty program yang diadakan oleh perusahaan teknologi besar.
Misi Menantang: Satu Bulan Bersama NASA
Ketika mengetahui NASA membuka VDP, Alex langsung mendaftar. Selama 30 hari penuh, ia mendedikasikan waktunya untuk meneliti sistem keamanan mereka. Hasilnya, ia menemukan tiga kerentanan serius:
1. Kebocoran Data Pribadi (PII Leak)
Dengan teknik Google Dorking, Alex menemukan data sensitif seperti alamat rumah staf NASA yang seharusnya tidak bisa diakses publik.
2. Broken Link Hijacking
Alex memanfaatkan tautan rusak di domain resmi NASA, yang bisa diambil alih untuk tujuan berbahaya jika jatuh ke tangan peretas.
3. Akses Panel Admin Tanpa Izin
Celah ini memungkinkan pihak tak berwenang mengakses panel kontrol internal—sebuah risiko besar untuk keamanan.
Pengakuan & Dampak
Namanya tercatat di Crowd Stream dan globe.gov sebagai peneliti keamanan independen.
Dari sekitar 8.000 peserta dunia, Alex menjadi salah satu pelapor yang temuannya diakui langsung oleh NASA.
Kisahnya viral di LinkedIn, membuat banyak pihak—termasuk instansi pemerintah—menawarinya proyek deteksi celah keamanan.
Meskipun kini mulai mendapatkan penghasilan dari berbagai proyek, Alex tetap berencana melanjutkan pendidikan tinggi di bidang keamanan siber.
Timeline Perjalanan Alexsandro Alvino
📅 Awal 2024 – Mulai belajar coding secara otodidak.
📅 Akhir 2024 – Mulai mendalami cybersecurity & mengikuti bug bounty.
📅 Juli 2025 – Mendaftar program NASA Vulnerability Disclosure Program (VDP).
📅 Agustus 2025 – Menemukan 3 celah keamanan prioritas P4.
📅 Agustus 2025 – Menerima sertifikat penghargaan dari NASA.
📅 Agustus 2025 – Kisahnya viral dan menerima berbagai tawaran proyek.
Pelajaran dari Alexsandro
Kisah Alex mengajarkan kita bahwa:
-Usia bukan hambatan untuk meraih prestasi dunia.
-Etika digital penting dalam dunia hacking.
-Ketekunan dan rasa ingin tahu bisa membawa pada kesempatan besar.
Dari sebuah kamar di Pekanbaru, seorang remaja berhasil membantu salah satu lembaga teknologi terbesar di dunia memperbaiki sistemnya. Alexsandro Alvino telah membuktikan bahwa anak muda Indonesia bisa menjadi bagian dari solusi global, asalkan punya semangat belajar dan keberanian untuk mencoba.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan terus mengasah kemampuan demi masa depan yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar