Bupati Manggarai Barat: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang Besar bagi Petani
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan peluang besar bagi petani dan peternak lokal. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan amanat dalam apel kekuatan di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat pada Senin (29/09/2025), sebagaimana dikutip dari akun resmi Facebook Infomabarkab.
Penurunan DAU 2026 dan Implikasi Anggaran
Dalam amanatnya, Bupati Endi menyampaikan kondisi fiskal yang lebih ketat untuk tahun anggaran 2026. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang disebutkan, Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Manggarai Barat diproyeksikan turun sekitar 20 persen dibanding tahun 2025. Ia menyebut angka konkret anggaran yang tersisa, yakni dana fisik sekitar Rp2 miliar dan dana bagi hasil pajak sekitar Rp1 miliar. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk menata ulang prioritas belanja dan mendorong kemandirian ekonomi lokal.
“Kondisi ini pesan bagi kita semua. Kita harus lebih kreatif dan inovatif menghadapi situasi ini, karena pertumbuhan ekonomi tidak bisa lagi bersandar pada belanja pemerintah kabupaten,” tegas Bupati Endi dalam amanatnya.
Baca Juga :
MBG dan Koperasi Merah Putih sebagai Penggerak Ekonomi
Bupati Endi mengidentifikasi dua instrumen utama yang akan menjadi penggerak ekonomi daerah ke depan: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih. Ia menilai MBG tidak semata program sosial untuk memperbaiki asupan gizi, tetapi juga kebijakan yang potensial menyerap produksi lokal memberi pasar bagi petani dan peternak di kabupaten ini.
Imbauan Penguatan Produksi Lokal dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Sebagai bagian dari langkah adaptasi, Bupati mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayur, buah, cabai, dan tomat. Menurut Bupati, langkah sederhana ini penting untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan menambah pasokan bahan pangan lokal yang dapat mendukung program MBG. Ia juga menekankan sikap kerja keras: “Saatnya kita menyadarkan keluarga di kampung-kampung untuk menjadi petani yang tekun dan ulet. Yang akan merasakan dampak besar dari makan bergizi gratis ini adalah para petani.”
Peran Koperasi dan Sinergi Komunitas
Selain penyerapan produk di tingkat rumah tangga, dukungan kelembagaan melalui koperasi seperti Koperasi Merah Putih yang didorong pemerintah daerah dipandang penting untuk mengorganisir produksi, memperlancar distribusi, dan meningkatkan daya tawar petani/peternak. Dengan koperasi yang kuat, hasil pertanian lokal dapat tersalurkan lebih efisien ke program-program pemerintah seperti MBG, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi bagi anggota komunitas.
Arah Kebijakan: dari Belanja Publik ke Kemandirian Lokal
Kebijakan ini menandai pergeseran prioritas pembangunan daerah Manggarai Barat ke arah pemberdayaan ekonomi lokal dan ketahanan pangan. Dengan keterbatasan alokasi anggaran pada 2026, pemerintah daerah memilih strategi yang menekankan kemandirian masyarakat melalui penguatan produksi lokal, pemberdayaan koperasi, dan program-program publik yang menciptakan permintaan konsisten bagi produk petani dan peternak setempat.
PENUTUP
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi katalisator bagi terbentuknya ekosistem pangan lokal yang berkelanjutan: memberi gizi bagi masyarakat sekaligus membuka peluang ekonomi nyata bagi produsen lokal. Keberhasilan program ini akan bergantung pada sinergi antara kebijakan pemerintah, partisipasi masyarakat, dan penguatan kelembagaan ekonomi lokal.
Komentar
Posting Komentar