Bangga! Uskup Paskalis Bruno Syukur OFM Terpilih Jadi Anggota Penting Dikasteri Hidup Bakti Hingga 2029


Gereja Katolik Indonesia kembali memperoleh penghargaan besar dari Vatikan. Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Keuskupan Bogor, resmi terpilih kembali sebagai anggota Dikasteri Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan hingga tahun 2029. Informasi ini pertama kali disebarkan melalui laporan Katolik Terkini, dan turut dikonfirmasi langsung oleh Uskup Paskalis dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @BeritaUmat pada Sabtu, 29 November 2025.


Dalam video klarifikasi tersebut, Uskup Paskalis menegaskan keabsahan kabar tersebut. “Ia benar,” ujarnya singkat, seperti dikutip dari video yang beredar di media sosial. Pernyataan itu menjadi pembuka penjelasan lebih lengkap mengenai surat konfirmasi yang ia terima dari pemimpin Dikasteri, Suster Simona Brambilla, M.C., pada tanggal 11 November 2025.


Menurut laporan Katolik Terkini yang merilis kabar ini secara awal, penunjukan kembali Uskup Paskalis menunjukkan bahwa Vatikan memercayai kompetensinya dalam memberikan masukan tentang dinamika hidup religius global. Surat tersebut menandakan bahwa ia termasuk di antara para uskup dari berbagai belahan dunia yang dipilih untuk terlibat dalam pertemuan, diskusi, dan proses pengambilan keputusan terkait kehidupan bakti dalam Gereja Katolik universal.

Baca Juga:

Paus Leo XIV Peringingati 1700 Tahun Konsili Nicea: Seruan Besar untuk Persatuan Umat Kristiani


Baca Artikel Lainnya Dari Kami: 

1. TEKNO MUDAH    2.WARTA TIMUR


Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari video klarifikasi tersebut, Uskup Paskalis menjelaskan bahwa Dikasteri Lembaga Hidup Bakti merupakan lembaga yang bertanggung jawab memberikan perhatian khusus kepada semua tarekat religius, termasuk ordo, kongregasi, dan serikat hidup kerasulan. Peran mereka sangat strategis, sebab lembaga hidup bakti merupakan salah satu pilar utama dalam keberlangsungan misi Gereja.


“Sebenarnya, Dikasteri ini mempunyai tugas untuk memberi perhatian khusus kepada lembaga-lembaga hidup bakti di seluruh dunia,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa para religius memiliki kontribusi besar dalam menjalankan karya pelayanan Gereja, baik dalam bidang pastoral, pendidikan, kesehatan, maupun karya sosial.


Dalam penjelasan yang dikutip dari laporan Katolik Terkini dan keterangan video tersebut, Uskup Paskalis menegaskan bahwa penunjukan ini bukan sekadar tanggung jawab pribadi. “Penunjukan ini berarti bahwa Gereja Indonesia dipercaya untuk ikut terlibat membicarakan kepentingan Gereja universal,” ungkapnya.


Pernyataan tersebut menempatkan Indonesia pada posisi penting, terutama karena negara ini dikenal sebagai salah satu wilayah Asia yang memiliki pertumbuhan panggilan religius cukup tinggi. Banyak imam, suster, dan bruder dari Indonesia yang kini menjalankan misi di berbagai negara. Dengan demikian, penunjukan Uskup Paskalis memberi representasi yang signifikan bagi Asia Tenggara dalam dinamika Gereja universal.


Sumber laporan Katolik Terkini juga menyebutkan bahwa keterlibatan Uskup Paskalis dalam Dikasteri ini memperlihatkan bagaimana pemikiran dan pengalaman Gereja Indonesia turut diperhitungkan oleh Vatikan. Ini selaras dengan perkembangan Gereja di Indonesia yang selama beberapa dekade terakhir menunjukkan kematangan dalam pelayanan, karya misi, dan ketahanan lembaga hidup bakti.


Lebih jauh, dalam video tersebut Uskup Paskalis menilai bahwa tugas ini sekaligus menjadi kesempatan baginya untuk memperluas pemahaman mengenai tantangan hidup religius modern. Sebagai anggota Ordo Fransiskan (OFM) dan mantan Provinsial OFM Indonesia, ia memiliki pengalaman panjang dalam mendampingi komunitas religius. “Ini kesempatan bagi saya untuk belajar lebih luas lagi tentang perkembangan hidup religius,” katanya.


Pengamat Gereja yang dikutip dalam laporan Katolik Terkini menilai bahwa salah satu faktor yang mendasari penunjukan kembali Uskup Paskalis adalah rekam jejaknya dalam memimpin para religius Fransiskan serta keterlibatannya dalam forum Gereja nasional dan internasional. Kemampuan komunikasi pastoralnya serta pengalamannya mendampingi berbagai lembaga hidup bakti menjadikannya sosok yang relevan dalam dinamika kehidupan religius dunia.


Penunjukan hingga 2029 ini juga menunjukkan kesinambungan kepemimpinan dalam Dikasteri, sebuah hal yang penting karena perubahan global menuntut konsistensi dalam arah pastoral Gereja. Dengan hadirnya perwakilan dari Indonesia, dinamika Gereja Asia—yang kaya akan keragaman budaya dan masih menjadi ladang misi yang subur—akan semakin terdengar dalam forum-forum resmi Gereja global.


Di tingkat lokal, kabar ini disambut hangat oleh umat di Keuskupan Bogor dan masyarakat Katolik di Manggarai Barat, kampung halaman Uskup Paskalis. Banyak umat mengungkapkan kebanggaan atas capaian ini, seperti terlihat dalam sejumlah komentar yang muncul di berbagai platform media sosial setelah laporan Katolik Terkini dirilis.


Beberapa komentar menegaskan bahwa kehadiran Uskup Paskalis dalam Dikasteri ini adalah wujud pengakuan Vatikan atas kontribusi Gereja Indonesia. Banyak pihak menilai bahwa semakin banyak putra-putri Indonesia yang berperan dalam struktur kepemimpinan Gereja dunia menandakan bahwa karya pastoral di Tanah Air telah mendapat perhatian internasional.


Selain itu, penunjukan ini membuka kesempatan untuk memperkuat jaringan internasional lembaga religius Indonesia. Dengan perkembangan global yang semakin kompleks, Gereja membutuhkan dialog lintas budaya, refleksi bersama, serta strategi pastoral yang adaptif. Keterlibatan Indonesia dalam forum Vatikan akan memberi perspektif baru, terutama terkait kehidupan religius di tengah masyarakat multikultural.


Seperti dilaporkan dalam berbagai unggahan media Katolik, termasuk Katolik Terkini, tugas Uskup Paskalis dalam Dikasteri ini akan melibatkan kehadirannya dalam rapat-rapat di Roma, diskusi kebijakan, evaluasi karya religius, serta penyusunan arah pastoral hidup bakti. Meski agendanya padat, ia menegaskan bahwa keterlibatannya tidak mengurangi komitmennya terhadap pelayanan di Keuskupan Bogor.


Pada akhirnya, penunjukan ini menjadi momentum penting bagi Gereja Indonesia. Ini bukan hanya kabar gembira, tetapi juga pengakuan internasional atas kontribusi Indonesia dalam kehidupan Gereja Katolik dunia. Mandat hingga 2029 membuka ruang bagi suara Asia untuk semakin diperhitungkan, dan menjadi kesempatan bagi Uskup Paskalis untuk menyumbangkan buah pikirannya bagi perkembangan hidup bakti global.


Kepercayaan yang diberikan Vatikan kepada Uskup Paskalis adalah cermin dari kualitas pastoral yang berkembang di Indonesia. Dengan pengalaman, kerendahan hati, dan spiritualitas Fransiskan yang ia hidupi, banyak pihak berharap bahwa Uskup Paskalis akan membawa perspektif baru, segar, dan relevan bagi Gereja universal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Inosentius Samsul: 35 Tahun di DPR Hingga Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

PPPK Paruh Waktu Diangkat Menjadi Penuh Waktu: Desakan DPR dan DPD RI ke Pemerintah untuk Segera Bertindak

Cara Cek PKH dan PIP 2025 Lewat HP: Panduan Lengkap, Mudah, dan Resmi

Permata Tersembunyi di Manggarai Barat: Menjelajahi Air Terjun Cunca Polo