Berkat Bantuan Nelayan, Polisi Bersama Tim SAR Gabungan Temukan Satu Jenazah Diduga Korban KM Putri Sakinah
Tragedi laut kembali terjadi di wilayah perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di Selat Padar pada Jumat, 26 Desember 2025, saat melakukan pelayaran dari Pulau Kambing menuju Pulau Komodo. Insiden ini terjadi di tengah kondisi cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga menyulitkan manuver kapal di perairan terbuka tersebut.
Menurut informasi awal yang dihimpun dari aparat kepolisian dan Tim SAR gabungan, kapal mengalami gangguan saat melintas di Selat Padar. Gelombang tinggi yang datang secara tiba-tiba diduga menjadi faktor utama penyebab kapal kehilangan keseimbangan sebelum akhirnya tenggelam. Sejumlah penumpang dan awak kapal sempat berupaya menyelamatkan diri dengan peralatan seadanya, sementara sebagian lainnya terpisah dan terseret arus laut.
Data manifes mencatat, KM Putri Sakinah mengangkut total 11 orang, terdiri atas tujuh penumpang dan empat orang kru. Setelah kejadian, laporan diterima oleh pihak kepolisian dan Basarnas, yang kemudian langsung mengerahkan Tim SAR gabungan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Unsur yang terlibat meliputi Polri, Basarnas, TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat nelayan setempat.
Pada hari pertama dan kedua pencarian, Tim SAR berhasil menemukan dan mengevakuasi tujuh orang korban dalam kondisi selamat. Namun, empat orang lainnya dinyatakan hilang dan diduga masih berada di sekitar lokasi tenggelamnya kapal atau terbawa arus ke perairan sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.
Memasuki hari ketiga operasi pencarian, upaya Tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil. Pada Senin pagi, 29 Desember 2025, sekitar pukul 06.15 Wita, seorang nelayan yang tengah melaut di perairan Pulau Serai, kawasan Taman Nasional Komodo, menemukan sesosok jenazah mengapung di laut. Nelayan tersebut kemudian mengamankan jenazah dan segera melaporkan temuannya kepada Tim SAR gabungan.
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, S.I.K., membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut. Dalam keterangannya kepada awak media, ia menyampaikan bahwa jenazah yang ditemukan berjenis kelamin perempuan dan diduga kuat merupakan salah satu korban tenggelamnya KM Putri Sakinah. “Betul, telah ditemukan satu jenazah perempuan yang diduga korban KM Putri Sakinah,” ujar AKBP Christian Kadang, dikutip Tribratanewsmanggaraibarat.
Baca Juga :
KORUPSI ADALAH DOSA BERAT: PESAN NATAL KARDINAL SUHARYO YANG MENGGUNCANG NURANI BANGSA
Ia menjelaskan, setelah ditemukan oleh nelayan di Perairan Pulau Serai, jenazah tersebut dibawa menuju Selat Pulau Cincin untuk diamankan sambil menunggu kedatangan Tim SAR. Informasi penemuan kemudian diteruskan kepada unsur kepolisian dan Basarnas yang sejak awal melakukan penyisiran intensif di wilayah perairan sekitar Selat Padar.
“Jenazah tersebut kemudian dievakuasi menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas dan dibawa ke Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo,” ungkap Kapolres Manggarai Barat, dikutip dari keterangan yang sama. Selanjutnya, jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Komodo untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.
Proses evakuasi berlangsung dengan pengamanan ketat mengingat lokasi penemuan berada di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo yang memiliki karakter perairan terbuka dan arus laut yang cukup kuat. Petugas gabungan memastikan seluruh prosedur evakuasi dilakukan sesuai standar keselamatan, baik bagi korban maupun personel di lapangan.
Kapolres Manggarai Barat menambahkan, hingga saat ini total korban selamat dari insiden tenggelamnya KM Putri Sakinah berjumlah tujuh orang. Sementara itu, dari empat orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, baru satu orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Dengan ditemukannya satu jenazah perempuan ini, masih ada tiga korban lainnya yang saat ini masih dalam pencarian,” katanya.
Operasi pencarian terhadap tiga korban yang masih hilang terus dilanjutkan. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sejumlah titik yang diperkirakan menjadi jalur hanyut korban, berdasarkan analisis arah arus dan kondisi cuaca. Penyisiran dilakukan menggunakan kapal patroli, perahu karet, serta pemantauan visual di sekitar perairan Selat Padar, Pulau Serai, dan wilayah sekitarnya.
Selain upaya pencarian di laut, pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat desa setempat untuk menghimpun informasi dari masyarakat pesisir dan nelayan yang beraktivitas di sekitar lokasi kejadian. Informasi sekecil apa pun dinilai penting untuk mempercepat proses pencarian korban yang masih belum ditemukan.
Dalam keterangannya, Kapolres Manggarai Barat juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para nelayan dan operator transportasi laut, agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah perairan Manggarai Barat. Ia menegaskan pentingnya memperhatikan informasi cuaca sebelum berlayar, demi menghindari risiko kecelakaan laut.
“Keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama. Kami mengimbau agar setiap aktivitas di laut selalu memperhatikan kondisi cuaca dan kelengkapan keselamatan,” ujarnya, dikutip dari pernyataan resmi kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi jenazah masih berlangsung di RSUD Komodo Labuan Bajo. Pihak kepolisian memastikan bahwa hasil identifikasi akan disampaikan kepada keluarga korban setelah proses tersebut selesai. Aparat juga menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan pencarian hingga seluruh korban ditemukan.
Insiden tenggelamnya KM Putri Sakinah menambah daftar kecelakaan laut di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur, khususnya di kawasan Selat Padar yang dikenal memiliki karakter gelombang dan arus laut yang cukup kuat. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan standar keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal yang melayani rute antar pulau di wilayah kepulauan.
Kronologi Awal Tenggelamnya KM Putri Sakinah
Peristiwa tenggelamnya KM Putri Sakinah bermula pada Jumat, 26 Desember 2025. Kapal motor tersebut bertolak dari Pulau Kambing dengan tujuan Pulau Komodo, membawa tujuh orang penumpang dan empat awak kapal. Berdasarkan keterangan aparat kepolisian yang dikutip dari Tribratanewsmanggaraibarat.com, pelayaran awalnya berlangsung normal hingga kapal memasuki perairan Selat Padar.
Sekitar pertengahan perjalanan, kondisi cuaca dilaporkan mulai memburuk. Angin kencang disertai gelombang tinggi melanda perairan Selat Padar, yang dikenal sebagai salah satu jalur laut dengan karakter arus kuat dan gelombang tidak menentu, terutama saat cuaca ekstrem. Dalam kondisi tersebut, kapal diduga mengalami kesulitan menjaga stabilitas.
Beberapa saksi selamat menyebutkan bahwa gelombang tinggi menghantam badan kapal secara berulang. Air laut mulai masuk ke dalam kapal, menyebabkan kapal miring dan sulit dikendalikan. Awak kapal sempat berupaya melakukan tindakan penyelamatan darurat, namun kondisi cuaca yang semakin memburuk membuat upaya tersebut tidak berjalan optimal.
Tak lama kemudian, KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di perairan Selat Padar. Para penumpang dan awak kapal berusaha menyelamatkan diri dengan berenang atau berpegangan pada benda-benda terapung. Sebagian korban berhasil bertahan hingga akhirnya ditemukan dan dievakuasi oleh Tim SAR gabungan, sementara beberapa lainnya terpisah dan dinyatakan hilang.
Laporan kejadian diterima oleh pihak kepolisian dan Basarnas pada hari yang sama. Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Penyisiran dilakukan di sekitar lokasi kejadian dan wilayah perairan yang diperkirakan menjadi jalur hanyut korban.
Sejak hari pertama hingga hari ketiga operasi SAR, tim gabungan terus bekerja tanpa henti dengan mempertimbangkan faktor keselamatan personel dan kondisi cuaca. Penemuan satu jenazah perempuan pada Senin pagi, 29 Desember 2025, menjadi perkembangan terbaru dalam rangkaian panjang upaya pencarian korban tenggelamnya KM Putri Sakinah.
Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil ditemukan, sebagaimana ditegaskan pihak kepolisian dan Tim SAR gabungan dalam keterangan resmi yang dikutip dari Tribratanewsmanggaraibarat.com.

Komentar
Posting Komentar