Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Warga dan Wisatawan Diminta Waspada
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan pada Senin, 18 Agustus 2025. Erupsi kali ini menjadi salah satu yang paling dahsyat dalam sepekan terakhir, menandai peningkatan intensitas aktivitas gunung berapi yang sudah sering aktif.
Pada pukul 09.11 WITA, kolom abu setinggi sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah terlihat, berwarna kelabu pekat, bergerak ke arah barat dan barat laut. Amplitudo getaran tercatat 44 milimeter dengan durasi sekitar 167 detik. Sore harinya, pukul 17.12 WITA, terjadi erupsi kedua dengan kolom abu mencapai 6.000 meter dari puncak, setara 7.584 meter di atas permukaan laut, dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sekitar 4 menit 5 detik.
Foto dan video menunjukkan semburan abu membentuk kolom tinggi di langit, disertai kilat dan percikan material vulkanik. Hujan kerikil vulkanik menimpa desa-desa sekitar gunung, menutupi atap rumah, sawah, dan jalanan. Jarak pandang terbatas akibat abu tebal menghambat mobilitas warga. Konterius Ola, salah satu warga, mengatakan aktivitas sehari-hari terganggu karena abu yang turun terus-menerus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (Awas) sejak 16 Agustus 2025. Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari kawah, serta menghindari sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer.
Letusan ini bukanlah yang pertama. Sejak Desember 2023, gunung ini beberapa kali meletus. November 2024 menewaskan 10 orang dan merusak rumah di tujuh desa. Maret dan Juni 2025, kolom abu mencapai 8–10 kilometer, bahkan mengganggu penerbangan internasional. Pada 7 Juli 2025, dua letusan memicu aliran piroklastik, memaksa evakuasi ribuan warga. Erupsi 2 Agustus 2025 memuntahkan material vulkanik hingga 18 kilometer ke udara, tanpa korban jiwa.
Dampak erupsi kali ini terasa di beberapa desa sekitar gunung. Abu menutupi sawah dan tanaman, mengganggu aktivitas pertanian, serta meningkatkan risiko gangguan pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Jalan-jalan desa menjadi licin dan berdebu, mempersulit transportasi. Pemerintah daerah dan BNPB terus memantau aktivitas gunung, menyiapkan pos evakuasi dan fasilitas kesehatan.
PVMBG dan BNPB menekankan beberapa langkah mitigasi:
-
Mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan otoritas setempat.
-
Menjauhi radius bahaya 6–7 kilometer dari kawah.
-
Menggunakan masker untuk melindungi diri dari abu vulkanik.
-
Menghindari perjalanan malam hari karena visibilitas rendah.
-
Menyiapkan perlengkapan darurat seperti air, makanan, dan obat-obatan.
Dengan status Level IV (Awas), Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Masyarakat disarankan tetap tenang, waspada, dan siap mengikuti prosedur evakuasi bila diperlukan.
Wisatawan di Nusa Tenggara Timur disarankan menunda perjalanan ke kawasan sekitar gunung hingga kondisi aman. Pemantauan gunung dilakukan secara real-time menggunakan seismograf, citra satelit, dan pengamatan visual untuk menentukan langkah mitigasi, termasuk peringatan bagi penerbangan dan kegiatan ekonomi.
Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan informasi resmi dari PVMBG dan BNPB. Kesiapsiagaan dan pemahaman mitigasi bencana dapat meminimalkan risiko dan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bahaya dari aktivitas vulkanik ini.

Komentar
Posting Komentar