Tenaga Kerja Asal Bajawa Diduga Disiksa di Sebuah Yayasan di Bogor, Dibebaskan NTT Bogor Raya


Tenaga Kerja Asal Bajawa Diduga Disiksa di Sebuah Yayasan di Bogor


Bogor – Seorang perempuan asal Flores, Bajawa yang bekerja di Yayasan Panti Wredha Salam Sejahtera, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, diduga mengalami tindak kekerasan dari pihak yayasan.


Dalam komentar yang ditulis akun Instagram @joylexi12_ pada sebuah video unggahan @sa.floress, dijelaskan bahwa korban awalnya terlibat masalah sepele. Namun, pihak bos yayasan bersama security justru bertindak berlebihan. Korban dipukul di bagian pelipis hingga matanya bengkak dan memar. Ia juga dipaksa melakukan skot jump hingga 300 kali sampai kakinya pincang.


Masih menurut komentar tersebut, korban kemudian disekap di kamar kosong, dipisahkan dari yang lain, bahkan HP dan KTP miliknya ikut disita. Informasi mengenai kondisi korban diketahui dari seorang teman yang melaporkan bahwa korban diperlakukan layaknya binatang.


Unggahan video di akun @sa.floress ikut memperkuat kabar ini. Dalam video tersebut ditampilkan potongan teks yang berbunyi:

Baca Juga :

“Kak mau cerita. Kami dari Flores Timur berdomisili di Jawa Barat. Tadi malam ada ade kita dari Bajawa, beliau bekerja di yayasan panti di daerah Bogor, Jawa Barat. Dari pihak yayasan mereka memperlakukan ade kita macam binatang, mereka siksa ade kita dengan dipukul hingga pelipis bagian mata bengkak memar dan disuruh skot jump 300 kali hingga kakinya pincang. Kak, tolong bantu viralkan, saya ada buktinya.”


Pesan itu kemudian tersebar luas di media sosial, memicu reaksi warganet dan viral di berbagai platform. Banyak yang mengecam tindakan tersebut dan mendesak aparat kepolisian segera mengusut kasus dugaan penyiksaan ini.


Mengetahui kondisi tersebut, pihak NTT Bogor Raya segera turun tangan. Ketua bersama senior organisasi itu mendatangi lokasi, membebaskan korban, serta melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Korban akhirnya berhasil diselamatkan dan rencananya akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Bajawa.


Akun @joylexi12_ menambahkan, pemilik yayasan beserta security yang terlibat akan diproses melalui jalur hukum.



Dalam unggahan terpisah, akun Instagram @ntt.update menuliskan kronologi tambahan:

Berawal dari bercanda antara Marta dan teman kerjanya dari Kupang, mereka ini bercanda saling sembunyi tempat makan. Kebetulan pas Marta mau sembunyi, temannya orang Kupang ini ketahuan security dan dilaporkan ke bos mereka. Terus bosnya ambil tindakan dengan menghukum Marta dan temannya squat jump sebanyak 300 kali sampai Marta pincang jalannya. Belum cukup, Marta malah dikurung dalam ruangan kosong hanya beralaskan kasur lantai selama 2 malam dengan pintu dikunci dari luar oleh security. Semalam jam 8 keluarga besar Wangka Jakarta bersama keluarga besar Forum Pemuda NTT menerima laporan tersebut dan langsung bergerak dari Jakarta menuju lokasi di Bogor Utara untuk menjemput korban. Korban sekarang sudah kita amankan dan lagi istirahat karena sebentar jam 11 mau lanjut bikin LP dan penyidikan.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Inosentius Samsul: 35 Tahun di DPR Hingga Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

PPPK Paruh Waktu Diangkat Menjadi Penuh Waktu: Desakan DPR dan DPD RI ke Pemerintah untuk Segera Bertindak

Permata Tersembunyi di Manggarai Barat: Menjelajahi Air Terjun Cunca Polo

Cara Cek PKH dan PIP 2025 Lewat HP: Panduan Lengkap, Mudah, dan Resmi

Pink Beach NTT Dinobatkan Sebagai Pantai Terindah di Dunia 2025