JUST IN – PESAN NATAL DARI PEMIMPIN TERTINGGI IRAN YANG MENGGUNCANG DUNIA


Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan pesan Natal yang segera menjadi perhatian dunia internasional. Di tengah dinamika geopolitik global yang penuh ketegangan, pernyataan ini muncul sebagai suara moral lintas iman yang menekankan nilai-nilai universal kemanusiaan: keadilan, pengetahuan, perlawanan terhadap penindasan, serta ajakan untuk terus berada di jalan kebaikan.

Dalam pesannya, Khamenei menyampaikan penghormatan mendalam kepada Yesus Kristus — yang dalam Islam dikenal sebagai Nabi Isa — sebagai figur besar yang membawa misi pembebasan manusia dari kebodohan dan ketidakadilan. Ia menegaskan bahwa Yesus diutus bukan sekadar sebagai tokoh spiritual, melainkan sebagai pembawa cahaya bagi peradaban manusia.

“Yesus Kristus diutus untuk menyelamatkan umat manusia dari kebodohan dan penindasan serta membimbing mereka menuju cahaya pengetahuan, keadilan, dan penghambaan kepada Tuhan. Ia tidak pernah berhenti melawan kejahatan dan mengajak kepada kebaikan. Ini adalah pelajaran bagi umat Kristiani dan Muslim yang meyakini kenabiannya.”

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks perayaan Natal komunitas Kristen di Iran. Di negara dengan mayoritas Muslim itu, komunitas Kristen — termasuk Armenia dan Assyria — tetap diakui sebagai bagian dari warga negara dan merayakan Natal secara terbuka. Pesan Khamenei pun dipahami sebagai bentuk pengakuan terhadap keberagaman iman sekaligus seruan moral agar nilai-nilai kebaikan tidak dikalahkan oleh kebencian, konflik, dan kepentingan politik.

Baca Juga :

Dusun Terisolasi di Manggarai Barat: Warga Gotong Ibu Hamil 5 Km dan Menyeberangi Sungai Karena Akses Tak Memadai

Pesan Natal 2025 Gereja Katolik Indonesia: Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga

Secara teologis, pesan ini memiliki makna yang sangat kuat. Dalam Islam, Nabi Isa adalah salah satu nabi besar yang dihormati. Ia dipandang sebagai utusan Allah yang membawa risalah tauhid, akhlak, dan keadilan. Dengan menegaskan kembali posisi Isa sebagai figur perlawanan terhadap kejahatan dan penindasan, Khamenei secara tidak langsung mengajak umat Muslim dan Kristen untuk melihat Yesus bukan sebagai titik perbedaan, melainkan sebagai titik temu nilai kemanusiaan.

Di sisi lain, pesan ini juga memiliki dimensi sosial dan kemanusiaan yang luas. Khamenei menyoroti bahaya kebodohan — bukan hanya dalam arti kurangnya pendidikan, tetapi juga dalam makna sempitnya cara berpikir, mudahnya manusia terhasut oleh kebencian, serta kegagalan melihat penderitaan sesama. Ia menempatkan “pengetahuan” dan “keadilan” sebagai cahaya yang mampu membebaskan manusia dari rantai penindasan dan eksploitasi.

Respons publik terhadap pesan ini cukup luas. Kutipan tersebut dibagikan oleh berbagai media dan akun berita internasional, menunjukkan bahwa dunia tengah merindukan suara moral yang mampu melampaui sekat ideologi, politik, dan agama. Banyak pihak menilai bahwa pesan ini bukan hanya relevan bagi umat Kristen yang merayakan Natal, tetapi juga bagi seluruh umat manusia yang hidup di tengah krisis kemanusiaan, konflik bersenjata, kemiskinan, dan ketimpangan global.

Pesan Natal Khamenei pada akhirnya menegaskan satu hal penting: bahwa figur Yesus Kristus — atau Nabi Isa — tetap menjadi simbol universal perlawanan terhadap kejahatan dan ketidakadilan. Di tengah dunia yang semakin terpolarisasi, suara yang mengajak kepada kebaikan, keadilan, dan pembelaan terhadap yang tertindas menjadi semakin langka, namun justru semakin dibutuhkan.

Natal kali ini tidak hanya menjadi perayaan iman bagi umat Kristiani, tetapi juga menjadi momentum refleksi kemanusiaan lintas agama. Pesan dari Teheran ini mengingatkan bahwa cahaya yang dibawa oleh Yesus Kristus bukan hanya milik satu umat, melainkan milik seluruh umat manusia yang mendambakan dunia yang lebih adil, beradab, dan bermartabat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Inosentius Samsul: 35 Tahun di DPR Hingga Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

PPPK Paruh Waktu Diangkat Menjadi Penuh Waktu: Desakan DPR dan DPD RI ke Pemerintah untuk Segera Bertindak

Cara Cek PKH dan PIP 2025 Lewat HP: Panduan Lengkap, Mudah, dan Resmi

Permata Tersembunyi di Manggarai Barat: Menjelajahi Air Terjun Cunca Polo

Bangga! Uskup Paskalis Bruno Syukur OFM Terpilih Jadi Anggota Penting Dikasteri Hidup Bakti Hingga 2029