Truk Dam Terperosok di Jalan Wol–Ndiuk, Desa Semang, Manggarai Barat



Jalan Mengalami Penurunan Tanah, Warga Bangun Jembatan Darurat

Welak, Manggarai Barat — 1 Oktober 2025.

Sebuah truk dam terperosok di ruas jalan Wol–Ndiuk, tepatnya di Desa Semang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. Peristiwa ini dipicu oleh kondisi jalan yang mengalami land subsidence atau penurunan muka tanah.

Pantauan di lokasi memperlihatkan badan jalan dengan rabat beton tampak menggantung. Bagian tanah di bawahnya berongga, sehingga konstruksi jalan kehilangan daya dukung. Kondisi tersebut membuat jalan hampir terputus dan sangat berisiko bagi kendaraan bermuatan berat.

Truk dam yang terperosok berhasil dievakuasi dengan cara manual menggunakan peralatan seadanya. Kendaraan akhirnya bisa keluar dari posisi amblas setelah dilakukan upaya bersama.

Jembatan Darurat dari Kayu

Kerusakan jalan yang semakin parah mendorong warga setempat membangun jembatan darurat menggunakan kayu. Jembatan tersebut hanya memungkinkan dilewati oleh kendaraan ringan dan pejalan kaki. Sementara itu, kendaraan besar tidak dapat melintas karena kondisi jalan masih rawan runtuh.

Situasi di ruas jalan Wol–Ndiuk saat ini tampak memprihatinkan. Sebagai akses vital penghubung Desa Semang menuju pusat Kecamatan Welak, kondisi jalan terancam putus total apabila tidak segera dilakukan perbaikan. 

Baca Juga:


Saran Penulis


Melihat kondisi di lapangan, penulis menilai bahwa kerusakan jalan Wol–Ndiuk perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun instansi terkait. Jalan ini bukan sekadar jalur lokal, melainkan akses strategis yang menghubungkan Kecamatan Welak dengan Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat.

Perbaikan segera harus dilakukan agar mobilitas masyarakat tidak semakin terganggu. Jika dibiarkan, jalur alternatif akan memakan waktu lebih lama, biaya transportasi meningkat, dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat dapat tersendat. Selain itu, hasil pertanian dan komoditas lokal yang menjadi tumpuan ekonomi warga akan sulit dipasarkan.

Penulis juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap konstruksi jalan di wilayah Manggarai Barat. Fenomena penurunan tanah (land subsidence) tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga mengancam keberlangsungan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat di pedalaman.


Oleh karena itu, pemerintah diharapkan tidak hanya memperbaiki kerusakan sementara, tetapi juga membangun infrastruktur jalan yang lebih kokoh, tahan terhadap kondisi tanah, dan mampu bertahan dalam jangka panjang. Dengan begitu, masyarakat Manggarai Barat benar-benar merasakan manfaat pembangunan infrastruktur yang berkeadilan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Inosentius Samsul: 35 Tahun di DPR Hingga Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

Permata Tersembunyi di Manggarai Barat: Menjelajahi Air Terjun Cunca Polo

Pink Beach NTT Dinobatkan Sebagai Pantai Terindah di Dunia 2025

Pantai Mberenang: Permata Tersembunyi di Jalur Wisata Labuan Bajo – Wae Rebo

Cara Cek PKH dan PIP 2025 Lewat HP: Panduan Lengkap, Mudah, dan Resmi